Laporan Akhir Bulan, Tarif Angkutan dan Bahan Makanan Jadi Pendorong Utama Inflasi di bulan Juni 2016
Badan Pusat Statistik atau BPS telah melaporkan inflasi pada bulan Juni 2016 ini sebesar 0,66 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 124,29. Sebanyak 82 kota IHK seluruhnya mengalami inflasi.
Kepala BPS yakni Suryamin menyebutkan bahwa terdapat 13 komponen pendorong inflasi yang terjadi pada bulan Juni 2016 ini. Sementara itu adapun beberapa komponen yang mengalami deflasi yaitu bawang merha sebesar 0,07 persen, tomat sayur, tomat buah masing-masing sebesar 0,01 persen.
Pada bawang merah, perubahan harga turun sebesar 10,19 persen. Jumlah tersebut menyumbang jumlah tersebut telah ikut andil dalam deflasi minus 0,07 persen karena persediaan sudah banyak di sentra produksi.
Deflasi terjadi do 78 kota IHK, penurunan tertinggi adalah pare-pare sebesar 30 persen dan juga di kota Madiun sebesar 28 persen.
Tarif angkutan udara menjadi penyebab inflais terbesar yakni sebesar 8,27 persen dan dampaknya terhadap inflasi sebesar 0,08 persen dan mencapai bobot 1,02 persen.
Menjelang hari raya Idul Fitri ini, inflasi tarif angkutan udara terjadi karena permintaan jasa angkutan udara juga meningkat. Inflasi tersebut terjadi di 38 kota IHK. Kenaikan tertinggi berada di kota Balikpapan sebesar 46 persen dan juga tarakan sebesar 38 persen.
Selain itu ayam ras juga menyumbang inflasi sebesar 5,63 persen dan dampaknya terhadap inflasi sebesar 0,07 persen. Kenaikan ini terjadi di 79 kota IHK dan yang tertinggi berada di kota 28 persen dan Lhoksumawe sebesar 24 persen.
Untuk ikan segar sendiri telah memberi andil sebesar 0,06 persen terhadap inflasi di bulan Juli 2016 dengan bobot sebesar 2,66 persen. Menrutu Suryamin, inflasi ini terjadi karena kurangnya pasokan ikan lantaran para nelayan sulit untuk melaut.
Untuk perhiasan emas menyumbang inflasi sebesar 0,02 persen. Tarif angkutan kota memberikan inflasi sebesar 0,02 persen dan yang tertinggi terjadi di kota Bandung, Tangerang dab Bungo yakni sebesar 10 persen
WARNING.......!!!!!
SEGERA BELI AYAM GORENG SWADAYA KHAS DAERAH CIAMIS NOMOR 06, NIKMAT..!!!
Kepala BPS yakni Suryamin menyebutkan bahwa terdapat 13 komponen pendorong inflasi yang terjadi pada bulan Juni 2016 ini. Sementara itu adapun beberapa komponen yang mengalami deflasi yaitu bawang merha sebesar 0,07 persen, tomat sayur, tomat buah masing-masing sebesar 0,01 persen.
Pada bawang merah, perubahan harga turun sebesar 10,19 persen. Jumlah tersebut menyumbang jumlah tersebut telah ikut andil dalam deflasi minus 0,07 persen karena persediaan sudah banyak di sentra produksi.
Deflasi terjadi do 78 kota IHK, penurunan tertinggi adalah pare-pare sebesar 30 persen dan juga di kota Madiun sebesar 28 persen.
Tarif angkutan udara menjadi penyebab inflais terbesar yakni sebesar 8,27 persen dan dampaknya terhadap inflasi sebesar 0,08 persen dan mencapai bobot 1,02 persen.
Menjelang hari raya Idul Fitri ini, inflasi tarif angkutan udara terjadi karena permintaan jasa angkutan udara juga meningkat. Inflasi tersebut terjadi di 38 kota IHK. Kenaikan tertinggi berada di kota Balikpapan sebesar 46 persen dan juga tarakan sebesar 38 persen.
Selain itu ayam ras juga menyumbang inflasi sebesar 5,63 persen dan dampaknya terhadap inflasi sebesar 0,07 persen. Kenaikan ini terjadi di 79 kota IHK dan yang tertinggi berada di kota 28 persen dan Lhoksumawe sebesar 24 persen.
Untuk ikan segar sendiri telah memberi andil sebesar 0,06 persen terhadap inflasi di bulan Juli 2016 dengan bobot sebesar 2,66 persen. Menrutu Suryamin, inflasi ini terjadi karena kurangnya pasokan ikan lantaran para nelayan sulit untuk melaut.
Untuk perhiasan emas menyumbang inflasi sebesar 0,02 persen. Tarif angkutan kota memberikan inflasi sebesar 0,02 persen dan yang tertinggi terjadi di kota Bandung, Tangerang dab Bungo yakni sebesar 10 persen
WARNING.......!!!!!
SEGERA BELI AYAM GORENG SWADAYA KHAS DAERAH CIAMIS NOMOR 06, NIKMAT..!!!
0 komentar:
Posting Komentar